Prospek Bisnis Asuransi di Indonesia 2013 : Jumlah pelaku asuransi joint venture alias patungan antara investor asing dengan lokal di industri asuransi umum pada tahun 2013 bakal semakin banyak. Menurut Budi Herawan, Ketua Bidang Statistik
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), menyebutkan sebanyak lima
perusahaan asing dari kawasan regional sudah menyatakan minat
mengembangkan bisnis asuransi di Indonesia.
Kehadiran para pemain baru tersebut bakal
memperpanjang daftar investor asing yang merambah asuransi di Indonesia.
Menurut Budi, perusahaan asing dari regional tersebut berasal dari
Malaysia dan Singapura.
Namun ia enggan meyampaikan identitas
perusahaan karena informasi tersebut sangat rahasia. Isa Rachmatarwata,
Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) juga menutup rapat informasi ini.
Budi hanya membisikkan, investor itu sebenarnya
sudah berbisnis di Indonesia. Mereka memiliki mitra lokal, tapi bukan
di asuransi. Perusahaan mitra lokal akan memudahkan niat akuisisi
asuransi di Indonesia. "Mereka sudah menyatakan minat kepada kami,"
ungkap Budi, Rabu (19/12).
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI,
menambahkan kelima perusahaan sempat meminta masukan kepada asosiasi.
Asosiasi hanya menyarankan agar investor melakukan deal
langsung dengan pelaku asuransi terkait. Dengan berbagai proses
jual-beli, Julian memperkirakan, investor regional itu masuk Indonesia
pada 2013, tetapi belum diketahui semester berapa.
Potensi bisnis
Menurut Julian, ada dua alasan pemain regional tertarik masuk Indonesia. Pertama,
laba industri asuransi umum sejak lima tahun terakhir tumbuh positif.
Jelas saja, hal ini memacu perusahaan luar terpikat masuk, apalagi iklim
investasi di tanah air membaik.
Kedua, faktor pertumbuhan kelas
menengah semakin besar. Padahal, saat bersamaan penetrasi asuransi umum
masih mini. Berdasarkan data Biro Perasuransian Bapepam-LK, penetrasi
asuransi umum sampai akhir September hanya 0,46%. "Mungkin mereka
melihat potensinya sangat besar," kata Julian.
Sebagai gambaran, hingga kuartal III-2012 total
premi industri asuransi umum mencapai Rp 28,96 triliun, tumbuh 14,4%
dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 28,55 triliun. Sumbangan
terbesar dari asuransi kendaraan bermotor Rp 8,75 triliun, asuransi
properti Rp 7,99 triliun, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan Rp 3,62
triliun. Saat bersamaan, klaim hanya Rp 11,05%, tumbuh 25,9%.
Dengan prospek bisnis cerah, investor asing
berbondong-bondong ke Indonesia. KONTAN pernah memberitakan, ACE Limited
membeli 80% saham Asuransi Jaya Proteksi (Japro) senilai US$ 130 juta.
Lalu Zuellig Group membeli 80% saham PT Asuransi Indrapura Rp 1 triliun.
Di asuransi jiwa juga serupa. Terbaru, Dai-Chi
Life Insurance Co Ltd dan Fukoku Mutual Life Insurance Co akan membeli
40% saham PT Panin Life. Insurance Australia Group (IAG) juga sudah
menyiapkan US$ 102 juta untuk terjun ke bisnis asuransi di Indonesia
Posting Komentar